Sabtu, 11 Juni 2016

contoh paragraf

1.      Paragraf Proses
      Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa Trans Jogja, pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY, khususnya UPTD Trans Jogja membuat pelayanan pengaduan bagi para pengguna jasa. Pelayanan pengaduan ini berfungsi jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan prosedur dalam mengemudikan bus Trans Jogja yang dilakukan oleh pramudi atau pramugara/i. Para pengguna jasa bisa melaporkan hal tersebut kepada pihak Trans Jogja dan akan ditindak lanjuti oleh pihak Trans Jogja. Adapun proses atau tata cara pengaduan adalah sebagai berikut :
a.       Melaporkan kekurangan PT Jogja Tugu Trans baik dalam pelayanan ataupun kondisi armada ke UPTD Trans Jogja atau ke PT Anindya Mitra Internasional melalui SMS ataupun Whatsup.
b.      Dalam pengaduan harus disertakan waktu, tempat, identitas bus atau pengemudi, yang dirugikan, serta saksi bila memungkinkan.
c.       Pengaduan akan diproses bila syarat pada nomor 2 terpenuhi.
d.      Pihak UPTD akan mengirim surat peringatan kepada PT Anindya Mitra Internasional yang selanjutnya akan dikirim ke PT Jogja Tugu Trans.

2.      Paragraf Umum-Khusus
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pengguna jasa merupakan elemen penting dalam menyediakan layanan yang baik, lebih efisien, dan lebih efektif. Apabila pengguna jaa merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Oleh karena itu indeks atau pengukuran kepuasan pengguna jasa sangat penting untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perusahaan, sehingga dapat dijadikan solusi untuk menjadikan perusahaan yang lebih baik dan dapat menjadi koreksi terhadap pelayanan yang diberikan selama ini.
3.      Paragraf Sebab Akibat atau Paragraf Klausalitas
Permasalahan yang dialami operator lapangan ialah perilaku pengemudi dan bus yang tidak beroperasi. Perilaku pengemudi biasanya ingin cepat istirahat dan akan berakibat pada waktu tunggu calon penumpang bus Trans Jogja semakin lama dan juga jarak antara bus yang satu dengan yang lain tidak sesuai dengan seharusnya. Selain itu bus yang tidak beroperasi juga dapat mengakibatkan interval bus dalam satu jalur menjadi tidak teratur dan dapat mengakibatkan kelebihan penumpang pada satu bus, yang seharusnya satu bus mengangkut 35-40 penumpang.

4.      Paragraf Perbandingan
PT Jogja Tugu Trans dalam melakukan operasional kendaraan berada di bawah pengawaasan DISHUB Provinsi Yogyakarta. DISHUB Provinsi Yogyakarta dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja dari pengemudi di jalan raya masih mengandalkan operator lapangan yang ditunjuk. Operator lapangan ini bertanggung jawab terhadap aktivitas bus Trans Jogja selama beroperasi. Berbeda dengan PT Bengawan Solo Trans, PT Bengawan Solo Trans tidak dibawah Dinas Perhubungan Surakarta. Dalam melakukan pengawasan terhadap bus Trans Solo, PT Bengawan Solo Trans menggunakan teknologi berupa CCTV.

5.      Paragraf Klimaks
Perilaku pengemudi dalam mengemudikan bus Trans Jogja masih perlu adanya pembinaan dari PT Jogja Tugu Trans selaku operator utama. Hal tersebut perlu dilakukan karena masih ada pengemudi yang menabrak pengguna jalan lain hingga mnyebabkan luka-luka. Kejadian tersebut terjadi pada hari kamis, 24 Maret 2016 pukul 06.25 WIB. Bus Trans-Jogja Nomor 36 AB 7571 AK melaju dari barat mau menyebrang ke selatan tiba-tiba di pertigaan kopma UGM dari arah selatan ada motor suzuki Skywave AA 4318 SM menuju ke utara menabrak bus nomor 36 sehingga pengendara motor luka patah tulang rahang sebelah kiri dan saat ini korban masih dirawat di RS Sarjito.
6.      Paragraf Klasifikasi
Dalam melaksanakan operasional bus Trans Jogja, operator utama wajib memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pengguna jasa Trans Jogja setingkat dengan pelayanan standar dunia, sehingga seluruh pengguna jasa dapat terlayani dengan baik. Operator Utama, PT Jogja Tugu Trans telah memiliki standar pelayanan minimal dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa. Standar pelayanan minimal PT Jogja Tugu Trans meliputi standar kendaraan, standar operasi layanan, standar keselamatan, standar layanan pelanggan, dan standar pelaporan.

7.      Paragraf Analogi
Sebuah tiang yang terbuat dari bahan yang berkualitas baik tidak mudah digoyahkan apalagi dirobojkan. Siapa saja yang ingin merusak akan sia-sia saja karena kekuatan yang dimilikinya berbeda dengan tiang yang dibuat dari bahan yang bermutu rendah untuk dirobohkan. Begitu pula dengan suatu organisasi perseroan terbatas. Perseroan terbatas dengan dasar pengelolaan organisasi yang kuat tidak akan mudah digoyahkan oleh ancaman dari luar. Dengan demikian pengelolaan suatu perseroan terbatas dapat diibaratkan sebagai kekokohan tiang yang berkualitas baik.

8.      Paragraf Sudut Pandang
Para taruna yang praktek di PT Jogja Tugu Trans telah melakukan wawancara kepada pengguna jasa bus Trans Jogja. Hal ini dimaksudkan sebagai evaluasi pelayanan operasional yang telah dilakukan. Hasil yang didapat dalam melakukan wawancara terhadap pengguna jasa didapati bahwa pelayanan sudah bagus tetapi masih ada beberapa kendaraan yang kurang nyaman.




Macam - macam paragraf

MACAM – MACAM PARAGRAF
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, yang berisiskan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang mengahasilkan sebuah informasi. Paragarf juga dapat disebut sebagai penuangan ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.
Ciri – ciri paragraf adalah sebagai berikut :
1.      Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam. Yakni, dengan jarak lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada baris selanjutnya biasanya lebi maju dari kalimat pad abaris pertama.
2.      Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat penjelas.
3.      Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Jenis – jenis paragraf :
1.      Paragraf Narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu sehingga pembaca bisa merasakan kejadian tersebut. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Contoh : Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya Marta.
2.      Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.
Contoh : Perpustakaan Polteknik Taranportasi Jalan (PKTJ) Tegal memiliki ruang perpustakaan yang sangant nyaman. Di sana terdapat koleksi buku yang lengkap sehingga taruna memiliki banyak referensi. Selain itu ruangannya pun ber-AC sehingga nyaman untuk membaca. Terdapat sarana yang memadahi seperti komputer.
3.      Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Contoh : Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
4.      Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Contoh : Saat ini sampah berserakan di mana – mana. Hal ini bisa kita lihat di sekeliling kita. Sampah – sampah tersebut biasanya berasal dari orang – orang yang tidak bertanggung jawab dan malas membuang sampah pada tempatnya. Sampah – sampah yang berkumpul itu menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mencemarkan udara. Selain itu, tumpukan sampah tersebut menjadi sarang berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya. Sumber penyakit tersebut akan terbawa dengan udara sehingga akan terhirup oleh kita. Akibatnya, kita akan menjadi sakit dan tentunya juga akan menular kepada orang lain yang menghirup udara yang sama tersebut.
5.      Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Contoh : Guci merupakan tempat wisata yang terletak di Tegal Jawa Tengah. Di Guci terdapat beberapa tempat wisata menarik seperti pemandian air panasnya yang terkenal. Udara di guci pun sejuk sehingga nyaman untuk dikinjungi. Maka dari itu berwisatalah ke Guci