Sabtu, 16 Juli 2016

BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangansurat-menyurat, dan rapatresmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melaluikamus (ejaan dan kosakata), tata bahasapelafalanlembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintahsekolah, dll) (wikipedia).
Bahasa baku juga digunakan dalam pembicaraan formal misalnya dalam melakukan presentasi. Penggunaan ragam bahasa baku dan tidak baku berkaitan dengan situasi dan kondisi pemakaiannya. Raga bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi resmi, seperti acara seminar, pidato, temu karya ilmiah, dan lain-lain. Adapun ragam bahasa tidak baku umumnya digunakan dalam komunikasi sehari-hari  yang tidak bersifat resmi.
.      Ciri-ciri bahasa baku

1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah

Contoh :

Baku   -   Tidak baku

kamu  -  ;o
Merasa  - ngerasa
ibu  -  nyokap
Dimantapkan  - dimantapin

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing

Contoh :
Banyak guru  -  banyak guru-guru
banyak anak  -  banyak anak-anak
Kesempatan lain  -  lain kesempatan

3. Tidak mengandung arti pleonasme

Contoh :

Baku   -   Tidak baku
data  -  data - data
Maju  -  maju ke depan
Pada zaman dahulu  -  pada zaman dahulu kala
Hadirin  - para hadirin

AKRONIM
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga) (wikipedia).
1. Macam bentuk penulisan akronim
    Dalam penulisan akronim terdapat cara-cara tertentu yang sesuai ejaan bahasa Indonesia. Berikut macam bentuk dalam penulisan akronim:
 a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri. Akronim ini ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh :         
            SIM                 surat izin mengemudi
            LAN                Lembaga Administrasi Negara
            ABRI              Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
 b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh :
            Bulog              Badan Urusan Logistik
            Kowani           Kongres Wanita Indonesia
            Bappenas         Badan Perencanaa Pembangunan Nasional
            Akabri             Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan dari dua kata atau lebih. Akronim ini ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :
            pemilu             pemilihan umum­­­­­
            iptek                ilmu pengetahuan dan teknologi
            tilang               bukti pelanggaran
            rudal                peluru kendali

·         Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam bahasa indonesia. Artinya, tidak lebih dari tiga suku kata
·         Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat