A. Judul
Jobsheet
Pemeriksaan
Sensor Manifold Absolute Pressure
(MAP)
B. Tujuan
1.
Menjelaskan
karakteristik sensor MAP
2. Mendiagnosis
rangkaian kelistrikan, keadaan sensor MAP, dan gangguan yang disebabkan oleh
keadaan sensor Map
C. Landasan
Teori
Mengacu pada
file presentasi: 1.Id-EngineManagementSystem-Presentasi.pptx
D. Peralatan
dan Bahan
1.
Engine
stand toyota Avanza
2.
Sensor
MAP
3.
Multimeter
4.
Scanner
E. Petunjuk
Kegiatan Praktek
1. Peserta akan di bagi kedalam 4 kelompok.
2. Instruktur menjelaskan landasan teori terkait praktek Engine
Management System.
3. Instruktur menjelaskan petunjuk pelaksanaan kegiatan praktek meliputi prosedur, kenyamanan, kebersihan, dan keselamatan ketika melakukan praktikum.
4. Instruktur akan memfasilitasi kegiatan praktek dan memberikan bimbingan kepada peserta selama kegiatan praktek berlangsung.
5.
Di akhir kegiatan praktikum instruktur akan memberikan
penilaian dan umpan balik terhadap hasil kerja peserta pelatihan
(CHECKLIST-JS(01)-B).
F. Langkah
Kerja
1.
Persiapkan
alat dan bahan.
2.
Periksa
kondisi mesin yang meliputi air pendingin, oli mesin, relay, fuse dan perbaiki
sambungan konektor apabila ada yang kendor atau rusak.
3. Identifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat
pemasangan Manifold
Absolute Pressure (MAP) Sensor
pada mesin/kendaraan.
4. Identifikasi nama teminal, fungsi tiap-tiap terminal dan
warna kabel tiap terminal pada Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP) dan
hubunganya dengan PCM.
5. Lakukan
pemeriksaan rangkaian kelistrikan pada MAP sensor dan hubunganya dengan PCM.
a. Pemeriksaan
Kontinyuitas rangkaian kelistrikan
1) Kunci kontak pada
posisi OFF
2) Lepaskan
socket terminal pada MAP sensor
dan terminal pada PCM.
3) Lakukan pemeriksaan secara
fisik pda rangkaian, apabila diperlukan
perbaikan, lakukan terlebih dahulu.
4) Periksa
hubungan /
kontinyuitas antara terminal A pada socket terminal MAP sensor dan
terminal 45 pada socket terminal PCM.
5) Periksa
hubungan /
kontinyuitas kedua kabel lainnya seperti pada instruksi 4), yaitu kontinyuitas terminal (B dan 16) serta kontinyuitas terminal C dan 44.
6) Pasang kembali semua terminal
yang dilepas, hidupkan mesin.
b. Pemeriksaan
Tegangan Kerja
1) Kunci
kontak pada posisi ON, dan ukur tegangan pada
terminal A dengan massa
pada MAP sensor. Tempat pengukuran tegangan telah disediakan khusus. Spec:
4,2 – 5 V
2) Ukur tegangan pada terminal A dan terminal C. Spec: 4,2 – 5
Volt
3) Ukur tegangan pada terminal B dan terminal C dengan dengan kondisi engine bervariasi (mulai dari belum hidup, putaran idle, 2500 rpm, 5000 rpm,
akselerasi dan deselerasi). Catat besar tegangan kerja dan tekanan intake
manifold pada berbagai variasi putaran tersebut.
4)Sambungkan
scanner dengan DLC dan gunakan opsi CURRENT DATA atau DATA
STREAM untuk melihat besarnya variasi tekanan udara di intake manifold
pada setiap perubahan putaran engine.
5)
Catat dan buat grafik
serta beri simpulan dari data hasil pengamatan anda.
6) Matikan scanner dan
kemudian engine. Lepas kabel bateray selama
20 detik, untuk memastikan penghapusan DTC (Data Trouble Code) pada memory ECU.
7)
Pasang kembali
bateray dan hidupkan engine.
c. Pemeriksaan
Akhir
1) Hidupkan mesin pada kondisi
normal.
2) Lakukan diagnosis
dengan menggunakan scanner ataupun dengan self diagnosis dengan menu yang
tersedia pada kendaraan. Pastikan tidak ada gangguan yang muncul.
3)
Lakukan perbaikan
pada mesin apabila diperlukan.
4) Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan